Minggu, 11 Desember 2011

PAMERAN VISUAL ART SEMESTERAN




oleh Jajang R Kawentar

Pameran Visual Art (Seni Rupa) karya siswa kelas X 4, X 5 dan X 6 SMA Negeri 4 Lahat Sumatera Selatan yang dilaksanakan bersamaan dengan ulangan semester dari tanggal 5-10 Desember 2011 bertempat di ruang loby sekolah, merupakan awal dalam melangkah menuju pemberdayaan siswa dalam kesenian yang berhadapan dengan publik. Pameran tugas semester adalah out put dari kerja seni selama satu semester. hal ini upaya dalam penghargaan terhadap setiap karya yang mereka ciptakan.
Paling tidak kawan-kawan satu sekolahnya bisa mengapresiasi hasil kerja seni. Selama ini karya seni yang mereka ciptakan hanya tersimpan di laci guru atau numpuk seperti onggokkan sampah. Sehingga anggapannya bahwa karya seni itu tidak berguna dan hanya sebagai pemenuhan sebuah mata pelajaran di sekolah berangsur kita hapus.
Kali ini kita bangunkan spirit berkesenian, dan kita buat bangga dengan memiliki kemampuan dalam visual art ini. sebab tidak semua orang memiliki kemampuan dalam menciptakan keindahan yang bisa dinikmati semua orang. Namun apabila ada keinginan dan kemauan untuk belajar, tidak ada yang tidak mungkin. Memiliki kemampuan daya cipta seni yang tinggi perlu bimbingan dan perlu tersedianya ruang untuk apresiasi serta penghargaan selain pameran.
Kegiatan pameran karya seni dari tugas belajar siswa ini mudah-mudahan memacu serta memicu kreasi seni bagi yang lain. Meskipun karya-karya yang dipamerkan merupakan dasar-dasar seni rupa, yang mengutamakan garis, dan warna. Sungguh siswa sendiri kkaget dan kagum dengan karyanya sendiri, sepertinya dirinya tidak yakin kalau yang dia buat itu hasil karyanya sendiri. Hasil dari tangannya sendiri, yang tadinya selalu mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menggambar, tidak punya bakat seni. Pemikiran seperti itu kini sudah luntur.
Bagaimana siswa mengolah garis dan mengkombinasikan warna. Ada 5 tugas yang harus diselesaikan dalam satu semester dan salah satu karya yang terbaik wajib dipamerkan untuk akhir semester dengan menggunakan bingkai sederhana. Setiap karya rata-rata menghabiskan waktu antara 6 sampai 8 jam pelajaran. Jadi satu karya sekitar satu bulan bahkan ada yang lebih, perhitungannya karena setiap minggu hanya 2 jam pelajaran setara satu jam pelajarannya 40 menit. Walau demikian seluruh siswa dapat melakukannya dengan baik.
Memanfaatkan Ruang Loby
Pameran ini memanfaatkan ruang loby sekolah dengan menggunakan white board, papan pengumuman sekolah dan dinding sebagai tempat menempelkan karya. Dengan alasan bahwa di ruang loby sering kali tamu menunggu bisa sambil melihat-lihat karya siswa tersebut, disamping itu ruang loby juga menjadi pintu gerbang bagi siswa datang dan pulang. Dengan demikian melihat pameran tersebut bisa sambil lalu. Penyegaran sehabis ulangan. Ruang Loby menjadi tempat strategis untuk pameran.
Pemasangan karya atau pemajangan karya di papan pengumunan atau white board sebagai alternatif, karena belum adanya properti khusus untuk pemajangan karya seperti sketsel, seperti pada penyelenggaraan pameran seni umumnya. Apalagi ada ruang khusus untuk pameran, semacam mini galeri. Sehingga karya-karya siswa yang terbaik bisa didokumentasikan dengan sewajarnya. Tidak ditumpuk dan lama-lama menjadi sampah, setelah itu dibuang atau dibakar.
Ke depan kegiatan pameran ini bisa dijadwalkan sebagai acara semesteran atau tahunan. Kegiatan pameran di sekolah ini juga menjadi jembatan dimana akan menghadapi pameran seni yang lebih besar. Umpamanya tingkat kabupaten atau provinsi dan nasional. Siswa tidak lagi bingung bagaimana memasang dan memajang karyanya saat pameran di luar sekolah. Intinya bagaimana menghargai karya tersebut, bagaimana menarik perhatian pengunjung dan bagaimana menyenangkan hati sendiri dengan bisa menghibur pengunjung dengan hasil karya seninya.
Seni Sebagai Ruang Ekspresi
Ekspresi seni menggunakan berbagai media, untuk karya seni rupa selayaknya dipamerkan dan untuk seni pertunjukkan karyanya di pentaskan di ruang publik. Dalam kesempatanpaeran seni rupa ini anggota Teater SMA Negeri 4 Lahat ikut memeriahkan dengan membacakan puisi karyanya sendiri yang ditulis secara spontan. Pembacaan puisi di depan publik ini sekaligus menjadi penilaian semester. Dibacakan di sela-sela kegiatan pameran berlangsung.
Respons dari para pengunjung pameran cukup antusias, sehingga benar menjadi hiburan
segar di sela-sela usai ulangan. beberapa puisi yang dibacakan bisa juga di apresiasi:

Choiriah Prima Putri
Sahabat

kuingat saat pertama kali mengenalmu
senang, gembira itulah hal yang pertama kali kurasa
kujalani hari-hariku bersamamu
suka dan duka kita lalui bersama
saat kujatuh kau selalu ada untukku
saat kubutuh kau selalu ada di sampingku
tapi mengapa sekarang kau berubah
kutak tahu apa salahku padamu
sehingga kau acuh tak acuh padaku
sifat indah dari dirimu masih membekas di hatiku
kutanya apa salahku
tak satu katapun keluar dari bibirmu
apa yang harus aku lakukan
aku tak mau hal yang tidak jelas
merobek persahabatan kita
tuhan tolong sampaikan paadanya
aku rindu saat-saat bersamanya
aku selalu ingin menjadi sahabatnya
aku akan tetap menunggunya
selalu dan selamanya

Tanjung Payang, Des 2011


Suri Rama C XI IPS 2
Aku

Aku adalah anak manja
aku adalah anak kecil
aku hanya bisa merengek dan meminta

ibu
aku iningin ini
dengan tangissan aku meminta
tetapi ibuku hanya tersenyum

ya tuhan
tolonglah aku
aku ingin mandiri
bukan seperti ini

tanjung payang, des 2011


Mei Syahara XI IPA 1
Rasa Ini

Mataku berkata ini
gerak bibirku berkata itu
tapi apakah hatiku ikut berkata
ini atau itu
aku tak tahu kapan rasa sesak ini akan terpancar ke luar
sampai akhirnya aku dapat tersenyum bebas dan meneteskan air mata kebahagiaan
bagaikan berlarian di atas awan
bagaikan menari di padang bunga impian
tapi apakah mungkin rasa ini akan terus kusimpan
dalam kotak kecil bernama hati
dan apakah harus kuungkapkan rasa ini
sampai kau tahu semua rahasia di dalam kotak kecil merah di ragaku
tapi aku takut
saat kau tahu kau akan melayang jauh
dan hanya menjadi bayang bayang dimimpiku
aku takut
saat kau tahu tak ada lagi senyum dan tawamu yang menghiasi hari-hariku
aku takut saat kau tahu
mungkin hal terhebat adalah tetap menyimpan rasa ini
agar aku tetap ada di dekatmu

tanjung payang, des 2011


Dian Permatasari XI IPA 1
Sebuah Pesan Perasaan

pesan ini adalah ungkapan yang sedang aku rasa
perasaan yang tak mungkin bisa kalian rasa
perlahan semua menghilang
yang tersisa hanya kenangan
aku menyesal telah sia-siakan saat itu
hanya air mata yang mengalir
semua datang secara tiba-tiba
semua datang seolah tak mengerti hati ini sedang goyah
jiwa ini tak siap menampung semua
mungkin kalian bertanya mengapa
tapi aku mohon
jangan tanya mengapa
karena kalian tak pernah tahu apa yang pernah aku rasa
cukup jaga rahasia ini dan jangan terkejut bila sesuatu terjadi
kalian tahu alasannya

tanjung payang, des 2011

Penulis: Pembina Komunitas Sastra Lembah Serelo dan guru SMA N 1 Merapi Selatan Kab. Lahat