Selamat Datang di Komunitas Sastra Lembah Serelo Lahat Tempat yang nyaman untuk berdiskusi, berkarya dan pentas, apalagi sambil ngopi asli kopi Lahat. Mantap!!! Lanjut...
Mentok Berselempang Pita Merah
Oleh Jajang R Kawentar
Unggas sejenis itik (Cairina moschata) yang disebut Mentok (entog) dibawa Kakek Martha dari Desa Tugu Mulyo Kota Lubuk Linggau itu oleh-oleh dari saudaraku yang menjadi peternak unggas. Kakek dihadiahi dua ekor yang baru berumur tiga bulan. Kini mereka sedang masa puber setelah kurang lebih tiga bulan dipelihara di rumah Pagarsari. Mereka itu sepasang lanang betino dalam satu generasi (adek kakak).
Putri adalah nama Mentok betino (betina) dan Rajo nama Mentok yang lanang (jantan). Nama-nama itu sudah menjadi kesepakatan kami dalam keluarga Pagarsari. Adeknya berjenis kelamin betino dan kakaknya lanang. Dilihat dari postur tubuhnya yang lanang itu lebih besar dua kali lipat dari yang betino.
Kakek mengikatkan pita merah pada sayapnya sebelah kiri sebagai tanda, supaya tidak tertukar dengan Mentok tetanga, selain itu supaya tidak bisa terbang jauh. Kakek juga membuatkan gelang di kaki kirinya, yang terbuat dari kawat. Memang kedua mentok itu tampak berbeda karena ada selempang pita merah di sayap kirinya.
Kehadiran dua Mentok di lingkungan rumah Pagarsari membuat kami sekeluarga senang. Sepasang Mentok menjadi bagian dalam kehidupan kami. Kami bisa merawatnya bergantian memberikan makanan dan menutupkan kandangnya. Mentok mengerti kapan harus masuk kandang dan ke luar kandang. Dengan tubuhnya yang gemuk dan pendek, serta jalannya yang megal-megol, menjadi terlihat lucu.
Kakek membuatkan kandang yang lebar di samping rumah untuk sepasang Mentok bontet (kegemukkan atau obesitas). Memang mentok doyan makan, tak hentinya mulutnya mengunyah. Kami memberinya jagung tumbuk, nasi sisa makan dan makanan tambahan yang diracik sendiri.
Makanan yang istimewa baginya adalah sejenis serangga dan sejenis cacing. Untuk makanan istimewa ini mereka mencari sendiri, walau terkadang sesekali kami mememukannya. Lahap benar bila memakan cacing atau serangga itu.
Selain memakan makanan yang disediakan mereka memakan rumput yang berada di sekitar rumah. Rupanya kebiasaan mereka makan itu selalu berkuah, atau makan selalu dibarengi dengan minum. Sehingga setiap kali memberikan mereka makan selalu dicampur air banyak seperti membuat sayur Sop. Tempat untuk makannya baskom besar. Supaya tidak kekurangan kuah untuk campuran makanannya. Air menjadi bagian lebih banyak dalam hidupnya.
Kami juga membuatkan kolam kecil untuk mereka bisa berenang atau mandi. Mentok ini tidak bisa berlama-lama dalam cuaca panas, mereka langsung menceburkan tubuhnya ke dalam kolam. Berendam sambil mencari-cari makanan di dasar kolam, kepalanya menyelam.
Mentok memiliki waktu khusus untuk istirahat dalam sehari sekitar 4 sampai 5 kali istirahat atau tidur meskipun hanya sesaat saja. Sekitar jam sembilan pagi mereka duduk berdua, melipatkan kepalanya di puggungnya atau di pundaknya sambil matanya dipejamkan, kemudian jam 12.00 dan mungkin sekitar 3 sampai 4 jam sekali mereka istirahat atau setelah merasa kenyang. Terkadang istirahat sambil membersihkan bulunya.
Kebiasaan Mentok pada malam hari apabila melihat makanan mereka langsung memakannya. Apalagi pada terang bulan atau terang lampu listrik mereka keluar kandang dan berkeliaran seperti pada siang hari namun tidak berlangsung lama. Apalagi pada waktu turun hujan, mereka sangat senang.
Kami menunggu kapan si Putri ini dapat bertelor dan memiliki keturunan. Kami selalu berharap bisa melihat bayi Mentok dari telur yang dieraminya dan menetas. Kami akan mempersiapkan nama-nama bagi keturunan si Putri dan si Rajo. Kata Kakek Martha kalau bulunya sudah banyak yang rontok dan berganti yang baru maka Mentok itu akan segera bertelor. Sekarang mereka sudah merontokkan bulunya, mungkin bulunya yang baru sedang tubuh. Berarti sebentar lagi bertelor. Kapan? ***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Urunan Kata