INI LUKISANMU
:Umar Halim
1.
banyu musi menjadi keemasan
membanjiri setiap goresanmu
berpadu hijau dalam semangatmu
dan masa lalu kelabu mengharubiru setiap modelmu.
telah kau hembuskan roh
pada ubun-ubun kuas dan warnawarnimu
yang kau setubuhi imajinasi
di selembar kain tak berdosa
hingga diri maniak sampai jinak
arsir merah dan emas songket
kau rajut dengan keluguanmu
garis keluguan itu mengajarimu menjadi ingatanku
dalam hidup sempitnya ruang keindahan
yang kau perjuangkan memakan usia
hingga pemilik hidup memintamu
2.
telah kau lucuti lencana kota sriwijaya
di tubuh besar dari keranjingan duniamu
meski dihisap pecundang karyamu
namun dirimu menyusu teteknya
semua menjadi patung yang kau lukis
menyambung kain fantasimu
orang-orang menyampah keberadaan
di balik lukisan
3.
kini berpameran
lukisan kau pajang
di perut bumi milik Tuhan
Dewan Kesenian Palembang, 21032005
LAHAT (I)
Bunga kopi bertaburan sepanjang jalan menciumi hidung
Bau rerumputan perawan, dedaunan merdeka
Dan aroma tanah suci memboikot angin
Menghantar orang kota menemukan cintanya
Bersenggama dengan dewa angin dan air
Inilah Lahat pujaan
Impian yang hendak kau singgahi
Siang malam tersenyum alammu manja
Kini akan kucumbu setiap waktu
Lahat, Maret 2005
BERLAYAR
Berlayar dari hilir Musi
melewati selat sunda
menghitung jejak Sriwijaya
Berbagi nasi petani Blitang
dan tulang ayam kampung Kayuagung
dengan ikan yang keroncongan
Kami air rawa bertemu laut
sebab Musi bersenggama bahan kimia
Namun airmu mengaliri sungai yang terhimpit kulit
menjadi daging
menjadi nahkhoda kapal layar
Beranjak menemui sahabat berbeda kepala di muara
Lampung, 3 Januari 2005
KAMU LUPA
Ucapkan salam itu kepadamu
Dan aku menjawabnya tak henti
Di mana dirimu
Kamu lupa
Sei Selincah, Maret 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Urunan Kata