Senin, 24 Agustus 2009

DEMONSTRASI SENI DEMOKRASI

Selamat Datang di Komunitas Sastra Lembah Bukit Serelo Tempat yang nyaman untuk berdiskusi, berkarya dan pentas, apalagi sambil ngopi asli kopi Lahat. Mantap!!! Lanjut...


Jajang R Kawentar

Demonstrasi menentang invasi Amerika ke Irak terus berkibar. Demonstrasi tersebut ada yang mendukung, ada juga yang anti dan ada yang memanfaatkan demonstrasi untuk mencari popularitas (eksistensi), supaya media massa meliputnya, bahwa si Polan atau kelompok Babibu sebagai pelopor aksi. Berarti ada kepentingan lain dibalik topeng demonstrasi.

Perlukah demonstrasi, mengatakan anti Amerika lalu merusak bangunan atau mengganggu ketertiban dan kenyaman masyarakat, yang notabene warga kita. Benarkah masyarakat kita masih saja mau diadu domba oleh kepentingan (siapa?). Sesungguhnya dengan adanya demonstrasi menentang Amerika ada juga kepentingan saudara, sahabat, keluarga dan tetangga kita yang di rugikan. Mungkin karena pekerjaannya terancam, atau usahanya berantakan. Sementara kita tahu pengangguran terus bergelimpangan, siapa yang mau memberi pekerjaan. Tetapi coba instropeksi diri, apakah kita, keluarga kita, tetangga kita saudara kita masih menggunakan, memakan, meminum berbagai produk dari Amerika? Kalau saja tetangga, keluarga, saudara kita, bahkan diri kita, masih bangga dengan produk Amerika lebih baik tidak usah demonstrasi. Apalagi berkoarkoar anti Amerika tetapi celana jeans yang digunakan buatan amerika, setelah itu minum minuman produk Amerika. Bukan lagi demonstrasi anti Amerika tetapi justru sebaliknya, demonstrasi mendukung Amerika. Perlu kita tahu bahwa pemerintahan Presiden Soekarno runtuh karena Amerika.

Sebaiknya kita berdemonstrasi pada diri kita, tetangga, keluarga, saudara kita, yang masih menggunakan, memakan, meminum berbagai produk Amerika, Bagaimanapun uang pembelian dari produk yang kita beli, sedikit banyak digunakan untuk menteror negara-negara yang tidak berdosa. Seperti halnya Irak, jangan-jangan setelah itu negri kita yang di serang.

Betulkah kita berdemonstrasi anti Amerika? Mengapa dulu kita ikut mengecam Imam Samudra cs., sebagai teroris, padahal mereka juga anti Amerika? Siapa teroris itu? Mari kita periksa bahwa produk pakaian, kosmetik, makanan, obat-obatan, kondom, sikat gigi, odol, sabun, minyak rambut, alat elektronik, mesin, olie, sepatu, korek api, uang dolar, yang kita gunakan di rumah semuanya itu bukan Amerika punya. Produk-produk itu ada yang langsung di import, mungkin pabriknya di Indonesia dan mungkin juga hanya lisensinya.

Sampai sekarang aksi menentang Amerika terus berhamburan, ibu-ibu, bapak-bapak, anak, remaja, dan termasuk yang berdemonstrasi anti Amerika itu menggandrungi produknya. Bahkan kalau tidak mengenakan atau memakan makanan dan meminum minuman berlabel USA, atau mengkonsumsi obat buatan Amerika tidak bergengsi. Label USA menjadi symbol popularitas, prestise, dan gaya hidup kontemporer. Sampai-sampai pemerintah kita juga meminjam dana demi terwujudnya pembangunan Nasional, yang katanya untuk kesejahteraan rakyat. Mampukah kita menghentikan mengkonsumsi atau menggunakan produk Amerika?

Selama ini demonstrasi dianggap media yang paling akurat mencapai sasaran untuk mengungkapkan ketidaksetujuan, kekecewaan atau dukungan atas kebijakkan yang diciptakan oleh negara, pemerintah, perusahaan, lembaga, dan pribadi. Apakah benar berdemonstrasi turun ke jalan itu efektif, atau hanya akan menghabiskan energi, sementara hasilnya nihil, dan Amerika tidak akan menggubris suara rakyat yang kaya tapi miskin seperti Indonesia, yang selama ini masih menetek di ketiak Amerika (?).

Tetapi demonstrasi itu penting sebagai media ekspresi dalam demokrasi. Setiap demonstran berekspresi dan berkreasi untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya, kekecewaannya, atau dukungannya dengan berbagai “bahasa”. Sehingga dalam demokrasi muncul seni demonstrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urunan Kata